Mikrotik merupakan software yang sekaligus sistem operasi dengan fungsi menjadikan komputer sebagai pengendali jaringan, pengatur traffic, dan jaringan itu sendiri. Perangkat yang seperti ini dapat disebut Router. Namun tahukah bahwa Mikrotik memiliki sejarah yang tidak kalah menarik dari kemunculan software lainnya? Berikut sejarah Mikrotik dan fungsi utamanya dalam jaringan komputer:
Sejarah Mikrotik
Kemunculan pertamanya adalah pada tahun 1996 lewat gagasan dua orang sahabat, John dan Arnis. Keduanya berasal dari Kota Riga, Moldova. Sejarah Mikrotik dimulai dengan sebuah perangkat gabungan teknologi Wireless LAN atau WLAN Aeronet berkecepatan 2Mbps dengan sistem operasi Linux dan MS DOS
Keinginan keduanya untuk membuat software Router yang andal semakin kuat ketika mulai melayani 5 pelanggan di Latvia. John dan Arnis pertama kali memakai Linux dengan versi Kernel 2.2 untuk membangun Mikrotik RouterOS. Kemudian mulai dikembangkan kedua versi Linux tersebut dibantu staf berjumlah 5-15 orang.
Berkat kerja kerasnya, kini Mikrotik semakin populer dan mendominasi dunia Routing di beberapa negara. Selain itu fitur-fitur pada Mikrotik pun terus dikembangkan. Di Indonesia sendiri, Mikrotik pertama kali muncul di Yogyakarta pada tahun 2021. Diperkenalkan lewat Citraweb oleh Valens Riyadi dan teman-temannya.
Fungsi Utama Mikrotik Dalam Jaringan Komputer
Setelah mengetahui bagaimana sejarah kemunculan Mikrotik, kini mari membahas apa saja fungsi utamanya dalam jaringan komputer. Seperti yang diketahui bahwa salah satu fungsinya adalah menjadikan komputer sebagai Router. Untuk lebih lengkap simak pembahasan di bawah:
1. Berperan Sebagai Hotspot
Fungsi yang pertama Mikrotik dapat dijadikan Billing Hotspot. Sehingga dapat mempermudah dalam melakukan konfigurasi serta pembagian bandwidth pada jaringan. Dengan begitu bandwidth dapat didistribusikan secara adil kepada user.
2. Sebagai Sistem Otentikasi dan Konfigurasi Jaringan
Dengan adanya fitur autentikasi pada hotspot Mikrotik, mengharuskan penggunanya memasukan username dan password pada laman login. Ini dilakukan tiap kali user ingin mengakses jaringan. Sebelumnya pemilik jaringan sendiri telah menentukan username dan password apa yang akan digunakan, sehingga pemakaian jaringan bersifat terbatas.
3. Internet Gateway Pada Jaringan Lokal
Salah satu fungsi Mikrotik sebagai Router adalah sebagai jaringan, menghubungkan beberapa jaringan lokal dengan internet, dan management traffic data. Baik bagi data yang keluar maupun masuk, selain itu pemilik jaringan mengatur konten yang dapat diakses penggunanya.
Dengan menggunakan hotspot Mikrotik memungkinkan untuk pengguna melakukan management pada pengguna jaringannya. Salah satunya adalah membatasi situs mana saja yang dapat dan tidak dapat dikunjungi. Sehingga pemilik jaringan leluasa mengarahkan penggunaan jaringan positif dengan memblokir beberapa situs terlarang menggunakan proxy.
4. Sebagai Access Point
Fungsi lanjutan dari Mikrotik adalah sebagai access point. Fungsi tersebut dapat diaktifkan dan dinonaktifkan. Terdapat pula fitur yang mendukung antarmuka berbasis wireless pada jaringan WiFi. Pengguna juga dapat mengatur tampilan login sesuai selera.
Modifikasi tampilan juga dapat disesuaikan dengan instansi atau tema dari tempat publik yang menyediakan hotspot. Untuk mendapat template login yang unik, pengguna dapat membuatnya sendiri. Atau alternatif lainnya mengunduh template yang ada di internet.
5. Pembuatan PPpoE Server
Protokol jaringan Point to Point Protocol Over Ethernet berperan dalam enkapsulasi frame Point to Point Protocol yang ada dalam Ethernet. Di mana pengguna harus melakukan dial up dengan username dan password untuk terhubung. Sebelum membuat konfigurasi PPpoE server pengguna diwajibkan membuat profil terlebih dahulu.
Fungsi PPoE server sendiri yaitu sebagai salah satu jenis koneksi pada jaringan. Biasanya digunakan oleh ISP sebagai pengganti IP statik dan dinamis. Di mana nantinya akan diberikan kepada user.
Demikianlah pembahasan mengenai sejarah Mikrotik dan fungsi utamanya dalam jaringan komputer. Layanan Mikrotik ini biasanya digunakan pada akses jaringan di tempat publik. Kelebihan utamanya yang paling diminati adalah akses kontrol terhadap user yang memungkinkan pembatasan penggunaan terhadap jaringan.